Xavi Simons: Dari Anak Viral La Masia ke Playmaker Masa Depan Eropa

Xavi Simons: Dari Anak Viral La Masia ke Playmaker Masa Depan Eropa

Lo pasti pernah lihat bocah kecil rambut kribo pakai jersey Barcelona, jago ngoper dan nutmeg kayak pro. Yup, itu dia—Xavi Simons. Dulu dikenal sebagai “bocah ajaib YouTube,” sekarang udah jadi bintang muda Eropa yang mulai masuk radar klub-klub elite dan Timnas Belanda.

Banyak yang viral pas muda, tapi cuma dikit yang bisa jadi pemain sungguhan. Dan Xavi? Dia salah satu dari sedikit yang berhasil ubah hype jadi performa nyata.

Awal Mula: Si Kribo dari La Masia

Xavi Simons lahir di Amsterdam, Belanda, tahun 2003. Dia punya darah Suriname dan Spanyol, dan bokapnya (Regillio Simons) adalah mantan pesepak bola juga. Jadi dari kecil, bola udah jadi bagian hidupnya.

Dia gabung akademi La Masia (Barcelona) sejak umur 7 tahun dan langsung jadi sorotan. Bukan cuma karena skill-nya, tapi juga karisma, gaya main dewasa, dan visi bermainnya yang nggak biasa buat anak kecil.

Di YouTube, highlight dia viral. Semua orang bilang: “ini calon penerus Xavi Hernandez.” Tapi tahun 2019, dia bikin keputusan berani—cabut dari Barca ke PSG.

PSG Era Awal: Sulit Menyela Bintang-Bintang

Gabung ke PSG artinya masuk tim penuh bintang: Messi, Neymar, Mbappé. Buat pemain muda, itu kayak masuk hutan belantara. Lo bisa belajar banyak, tapi juga bisa tenggelam kalau nggak kuat mental.

Simons sempat debut di tim utama PSG, tapi menit mainnya minim. Dia sering rotasi di tim cadangan, dan cuma dikasih kesempatan di laga kecil. Tapi bukannya stuck, dia pilih jalan realistis.

Tahun 2022, dia cabut ke PSV Eindhoven—tim besar Belanda yang kasih ruang buat anak muda berkembang. Dan keputusan itu? Gokil banget hasilnya.

PSV: Simons Resmi “Naik Kelas”

Di musim perdananya di Eredivisie, Simons langsung meledak:

  • 17 gol dan 8 assist di liga
  • Top skor Eredivisie (2022/23)
  • Pemain terbaik muda liga
  • Dipanggil ke Timnas Belanda senior dan ikut Piala Dunia 2022

Di PSV, Simons gak cuma jadi anak muda jago skill—dia jadi otak serangan utama. Main di posisi gelandang serang, kadang winger, dia ngatur tempo, nge-dribble, dan nyetak gol dengan confident luar biasa.

Skill-nya makin mateng, dan mentalitasnya… makin dewasa.

Kembali ke PSG (Lagi), Lalu Dipinjamkan ke Leipzig

Setelah satu musim luar biasa, PSG aktifkan klausul pembelian balik, tapi sayangnya belum siap kasih dia peran besar. Akhirnya, Simons dipinjamkan ke RB Leipzig—klub Bundesliga yang memang jago rawat talenta muda (lihat Dani Olmo, Nkunku, Szoboszlai).

Dan bareng Leipzig? Simons tetap gacor.

  • Bikin gol & assist di Bundesliga
  • Jadi pemain kunci di sistem serangan cepat Leipzig
  • Main reguler di Liga Champions

Sekarang namanya udah mulai masuk daftar incaran tim besar. Bahkan kabarnya, Barcelona dan Bayern Munchen sempat pantau dia buat transfer musim panas 2025. Dan usianya baru 21. Masih mentah, tapi mateng.

Timnas Belanda: Penerus Generasi Emas?

Xavi Simons udah dipanggil ke Timnas Belanda senior sejak usia 19 tahun. Dia ikut Piala Dunia 2022 (meski gak banyak main), dan di Euro 2024, dia udah mulai sering starter bareng pemain seperti Frenkie de Jong dan Cody Gakpo.

Dia bisa jadi:

  • Gelandang serang
  • Winger kanan
  • False 9
  • Bahkan kadang deep-lying playmaker

Di timnas, dia punya potensi buat jadi “jembatan” antara generasi lama dan baru. Dan yang bikin menarik, dia bukan pemain egois. Dia lebih seneng buat bangun permainan dan bantu tim cetak gol daripada ngejar highlight pribadi.

Gaya Main: Gabungan Teknik Jalanan + Visi Eropa

Simons punya kontrol bola dan flair kayak pemain futsal. Tapi dia juga punya disiplin dan positioning khas pemain akademi Eropa.

Ciri khasnya:

  • Dribble pendek tapi eksplosif
  • Umpan terobosan akurat
  • Tembakan dari luar kotak
  • Visioner, selalu lihat ruang dan timing
  • Pressing aktif—gak cuma nunggu bola

Plus, dia tahan tekanan. Gak panik kalau di-press 2–3 pemain. Dia tahu kapan ngelepas bola dan kapan nahan.

Gen Z & Pelajaran dari Xavi Simons: Viral Itu Bonus, Konsistensi Itu Kunci

Xavi Simons adalah contoh anak viral yang gak berhenti di viral. Dia kerja keras di balik layar, sabar saat disisihkan, dan gak takut ambil risiko—bahkan ketika harus cabut dari klub sebesar Barcelona.

Lo gak harus terus-terusan terlihat, asal lo terus kerja di balik layar.
Lo gak harus ikut arus, asal lo tahu arah lo sendiri.

Itulah Xavi Simons. Bukan cuma jago main, tapi juga jago ambil keputusan karier.

Kesimpulan: Xavi Simons, Si Kribo Pintar yang Sedang Siap Ambil Alih Panggung Eropa

Dulu kita kenal dia sebagai bocah YouTube dari La Masia. Sekarang? Dia jadi bintang muda Eropa yang langkahnya makin solid.

Xavi Simons bukan cuma talenta. Dia adalah proyek masa depan yang udah mulai panen hasil. Dan kalau dia terus konsisten, bukan gak mungkin dalam waktu dekat kita bakal lihat dia jadi jantung tim di klub top dunia.

Tonton baik-baik. Anak ini belum sampai puncaknya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *